ASAL MULA Nama Kota BATURAJA (Kingstone City)
Nama Kabupaten Ogan Komering Ulu diambil dari nama dua sungai besar yang melintasi dan mengalir di sepanjang wilayah kabupaten OKU, yaitu sungai Ogan dan Sungai Komering. Berdasarkan sejarah, sesuai dengan kesepakatan yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 9 Tahun 1997 tanggal 20 Januari 1997, Tahun 1878 ditetapkan sebagai tahun kelahiran nama Ogan Komering Ulu. Sedangkan berdasarkan peraturan perundang-undangan, Kabupaten Ogan Komering Ulu terbentuk dengan keluarnya Undang-undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembubaran Negara Bagian Sumatera Selatan dan Peraturan Pemerintah Penganti Undang-undang Darurat Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Sumatera Selatan menjadi Propinsi didalam Negara Republik Indonesia.
Selanjutnya melalui Keputusan Gubernur Sumatera Selatan Nomor GB/100/1950 tanggal 20 Maret 1950, ditetapkan batas-batas wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan ibu kota kabupaten di Baturaja. Sejalan dengan Undang-undang Darurat Nomor 4 Tahun 1956 yang diperkuat dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Kotapraja di Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821), Kabupaten Ogan Komering Ulu menjadi daerah otonom yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri.
Sesuai dengan semangat Otonomi Daerah, berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dan Kabupaten Ogan Ilir di Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4347), pada tahun 2003 Kabupaten OKU resmi dimekarkan menjadi 3 (tiga) Kabupaten, yakni (1) Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKU TIMUR) dengan Ibukota Martapura; (2) Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKU SELATAN) dengan Ibukota Muaradua dan (3) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) dengan Ibukota Baturaja.
Tempat Wisata Di kota Baturaja
1. Gua Puteri (Puteri cave)
Fenomena itu hanya satu dari banyak keajaiban yang bakal Anda temui di dalam gua yang berjarak sekira 230 kilometer dari Kota Palembang itu. Cobalah tengadahkan tangan untuk menampung air tetesannya, jumlah air yang menetes tidak sama bagi setiap pengunjung meskipun sama-sama menunggu dalam waktu yang sama.Menyusuri setapak jalan di dalam gua, Anda akan disuguhkan pesona stalagmit dan stalagtit bak peraduan sang puteri. Kejaiban lain yang tak kalah mengagumkan, di dalam Goa Puteri terdapat Sungai Semuhun selebar 8 meter sampai 12 meter bermuara ke Sungai Ogan.
2. Curup Tenang Waterfall (air terjun Curup Tenang)
Air Terjun Curup Tenang merupakan air terjun tertinggi (99 m) di Sumatera Selatan yang terletak di Desa Bedegung, Kecamatan Tanjung Agung, sekitar 56 km di selatan Kabupaten Muara Enim Propinsi Sumatera Selatan.
3. Islamic Centre Baturaja.
Islamic centre sendiri selain menjadi tempat ibadah umat muslim di Baturaja juga sering dijadikan sarana kegiatan-kegiatan kerohanian seperti kajian Al-qur’an serta kegiatan-kegiatan seputar keislaman. Bahkan banyak pasangan yang memilih Islamic centre sebagai tempat mereka melangsungkan akad nikah sedangkan resepsi pernikahan mereka langsungkan di gedung Serba Guna yang letaknya satu komplek dengan Islamic centre.
4. Taman Kota Baturaja (Central Of Kingstone City)
Taman kota yang dibangun tepat di tengah-tengah Kota Baturaja menambah lengkap keindahan Kota Baturaja, sebagai tempat yang membangun image dan Ikon Kota Baturaja yang penuh pesona dan keunikan tersendiri. Banyak masyarakan menghabiskan waktu petang mereka dengan berbagai aktifitas seperti olahraga atau jogging, tempat tongkrongan asik anak muda sambil menyantap berbagai macam kuliner khas kota Baturaja yang terkesan merakyat dengan harga terjangkau dan memiliki cita rasa khas makanan sumatera selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar