Kamis, 05 Maret 2015

Cara Membuat Telur Asin Mudah dan Enak

Cara Membuat Telur Asin Mudah dan Enak


Cara membuat telur asin – Siapa yang gak tau telur asin? makanan yang umumnya dibuat dari bahan telur bebek ini memiliki cita rasa asin namun enak di lidah. Selain rasanya yang lezat, telur asin juga memiliki banyak kandungan gizi dan sangat baik untuk anak. Maka dari itu telur asin sangat baik untuk di jadikan lauk pendamping makanan anak.
cara membuat telur asin Makanan yang satu ini sangat mudah di jumapi, biasanya dapat di beli di warung-warung. Namun taukah anda bahwa anda pun bisa membuat telur asin sendiri yang enak dan lezat. Ciri-ciri  telur asin enak biasanya terlihat dari teksturnya yang “Masir” seperti pasir tidak menggumpal.  Mau tau caranya? simak di bawah ini:

Cara Membuat Telur Asin

1. Cara Praktis (tidak pakai abu/ bubuk batu bata) namun dijamin tetap “Masir” Bahan:
  • 10-30 Telur bebek  usahakan yang masih segar/ baru
  • 500 gr garam (bisa garam dapur, garam kasar, garam gosok)
  • 1,5 – 2 liter air
  • Toples berbahan plastik atau kaya yang bisa di tutup rapat. Direkomendasikan menggunakan Tupperware)
Cara membuatnya:
  • Rendam telur di dalam air bersih kurang lebih 2 menit. Perhatikan saat merendam “jika telur mengapung” berarti telur tersebut jelek (jangan digunakan).
  • Kemudian bersihkan telur dengan menggunakan sabun dan spon hingga kotoran bersih, tujuanya adalah agar kotoran tidak menyebabkan telur rusak saat proses pengasinan.
  • Keringkan telur yang sudah di cuci bersih tadi, lalu gosok dengan amplas halus, tujuanya adalah agar pori-pori telur terbuka, namun jangan terlalu lama menggosoknya.
  • Kemudian letakkan di toples atau tapperware, susun dengan rapih.
  • Campur garam dan air di tempat lain, setelah garam larut (menjadi air), tuangkan air garam ke toples atau tupperware.
  • Ternyata telur jadi mengapung karena air mengandung garam. Maka solusinya adalah dengan menyiapkan kantong plastik ukuran 1kg yang di isi air (isi 1/2 saja airnya) berfungsi untuk menindih telur agar tenggelam sepenuhnya di dalam air. Pastikan seluruh bagian telur terendam dalam air.
  • Tutup rapat toples atau tupperware, biarkan selama 12 hari sudah bisa di buka rasanya juga sudah enak. Jika ingin lebih “Masir” biarkan selama 3 minggu hasilnya tentunya lebih awet dan tahan.
  • Untuk memask anda bisa memasaknya dengan merebus di air mendidih dengan api sedang selama 1 jam.  Bisa juga di kukus dengan durasi waktu yang sama.
2. Resep dengan bahan abu atau bubuk batu bata Bahan:
  • 10-30 butir telur bebek bermutu bagus (masih baru)
  • Abu gosok atau bubuk batu bata merah 1 ½ liter
  • Garam dapur/ garam gosok/ garam kasar  ½ kg
  • Air bersih
Alat :
  • Ember plastik
  • Kuali tanah atau panci
  • Kompor
  • Alat pengaduk
  • Stoples atau alat penyimpan telur
Cara membuat:
  • Pastikan telur benar-benar baik tidak retak atau busuk (bisa dengan cara merendam di air, telur yang mengapung berarti jelek, jangan dipakai).
  • Bersihkan telur dengan air bersih atau air hangat kemudian dilap kemudian dikeringkan.
  • Agar garam bisa meresap maka sebaiknya telur diamplas. Tujuannya agar pori-pori telur terbuka.
  • Buat campuran untuk mengasinkan telur, caranya dengan mencampur abu gosok/ bubuk bata dan garam, dengan perbandingan sama (1:1).
  • Tambah air pada campuran tadi hingga menjadi seperti pasta.
  • Langkah selanjutnya cara membuat telur asin ini dengan membungkus telur dengan adonan satu persatu pada permukaan telur dengan ketebalan 1-2 mm
  • Selanjutnya simpan telur dalam kuali atau ember plastik 15 – 20 hari. Usahakan dalam proses penyimpanan terur tidak pecah atau retak.
  • Setelah waktu yang ditentukan, bersihkan telur asin dari pasta campuran kemudian bersihkan.
  • Telur sudah bisa di masak (rebus maupun kukus).

Cara membuat Tempe di rumah

Cara membuat Tempe di rumah

Tempe merupakan salah satu makanan tradisional yang terbuat dari bahan baku kacang kedelai, sama seperti tahu. Namun, makanan ini dikenal sampai ke hampir seluruh penjuru dunia. Selain kaya akan kalsium tinggi yang terkandung dari kacang kedelai, tempe juga bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan dan masakan yang disukai banyak orang. Anda sendiri tidak perlu repot repot mengolah serta membuatnya. Selain itu, nilai tambah bagi tempe adalah bahwa makanan ini disukai oleh kaum vegetarian sebagai pengganti daging. Bahkan, tempe juga ada yang dibuat menjadi steak.
Tempe tentu bisa anda buat di rumah dengan cara yang praktis dan mudah. Selain lebih higienis dan terjamin kesehatan dan kebersihannya, anda juga telah menambah wawasan cara pembuatan tempe. Berikut ini adalah cara membuat tempe yang bisa anda lakukan di rumah dengan tahapan cara cara berikut:

Cara membuat Tempe

Alat dan bahan:

  • Baskom
  • Saringan
  • Dandang
  • Kipas angin
  • Sotel kayu
  • Tampah
  • Kompor
  • Kacang kedelai
  • Ragi tempe / inokulum Raprima
  • Kantong plastik atau daun pisang

Cara membuat:

  1. Pertama, cuci tampah terlebih dahulu, ayakan, kipas angin dan cukil dan semua peralatan yang akan digunakan lalu keringkan.
  2. Cuci kacang kedelai dan bersihkan dari segala bahan yang tercampur hingga sangat bersih.
  3. Rendam kacang kedelai selama kurang lebih 13-18 jam
  4. Setelah kacang kedelai lunak, kupas kulitnya dan bilas dengan air.
  5. Rebus biji kedelai hingga empuk
  6. Tiriskan biji kedelai yang telah empuk pada tampah, lalu dikipas anginkan sambil diaduk hingga biji hangat.
  7. Taburkan ragi tempe ke permukaannya sedikit demi sedikit hingga rata.
  8. Siapkan pembungkusnya (daun pisang atau plastik) 
  9. Masukkan kedelai yang telah diberi ragi ke dalam pembungkus dan atur sendiri ketebalannya sesuai selera anda. 
  10. Proses fermentasi ini memakan waktu hingga dua hari dalam suhu kamar, pastikan kacang kedelai tertutupi jamurnya.

Budidaya Cacing Sutra dengan Media Nampan

Kali ini admin akan berbagi cara mendulang rupiah dari budidaya cacing sutera yg merupakan salah satu peluang usaha modal kecil bisa menghasilkan untung berlimpah. Perlu diketahui akhir akhir ini permintaan pasar cacing sutera sangat tinggi, apa lagi bila musim penghujan harga cacing sutera bisa naik dua kali lipat, dikarenakan banjir hingga ketersediaan cacing di got saluran air menghilang. Padahal cacing sutera amat dibutuhkan oleh para peternak lele dan ikan hias. Selamat mencoba semoga sukses.


Di Indonesia cacing sutra dikenal dengan nama cacing rambut yang merupakan cacing kecil seukuran rambut berwarna kemerahan dengan panjang sekitar 1-3 cm. Dewasa ini budidaya ikan semakin berkembang, kebutuhan akan pakan menjadi salah satu masalah yang menjadi perhatian serius dari akuakulturis yang bergerak di bidang ini. Salah satu pakan yang menjadi kebutuhan bagi kegiatan budidaya adalah pakan alami dan yang paling banyak digunakan maupun diperjual belikan adalah cacing rambut atau cacing sutera.
cacing sutra

KLASIFIKASI CACING SUTRA / CACING RAMBUT
Berikut dari klasifikasi cacing sutra :
  1. Filum : Annelida
  2. Kelas : Oligochaeta
  3. Ordo : Haplotaxida
  4. Famili : Tubifisidae
  5. Genus : Tubifex
  6. Spesies : Tubifex sp.

SYARAT HIDUP CACING SUTRA

Cacing ini hidup pada subtrat lumpur dengan kedalaman 0 – 4 cm. Sama seperti hewan air lainnya, air memegang fungsi pentinh untuk kelangsungan hidup cacing ini. Berikut ini merupakan parameter kualitas air agar cacing sutra / cacing rambut tumbuh optimal :
  • pH : 5. 5 – 8. 0
  • Suhu : 25 – 28 c
  • DO( oksigen terlarut ) : 2, 5 – 7, 0 ppm
  • Sebaiknya terdapat air mengalir dengan debit yang tidak terlalu besar.

Cacing sutra tergolong hewan hermaprodit yang berkembang biak melalui telur dengan pembuahan secara eksternal. telur yang dibuahi oleh jantan akan membelah jadi dua sebelum saat menetas.


TEKNIK BUDIDAYA CACING SUTRA

1. Persiapan Bibit Cacing Sutra
Bibit bisa dibeli dari toko ikan hias atau diambil dari alam dengan catatan sebaiknya bibit cacing di karantina terlebih dahulu karena ditakutkan membawa bakteri patogen. Cacing dikarantina 2-3 hari dengan dialiri air bersih dengan debit yang kecil dan memiliki kandungan oksigen yang cukup.

2. Persiapan Media Tumbuh Cacing Sutra
Media tumbuh dibuat sebagai kubangan lumpur dengan ukuran 1 x 2 meter yang dilengkapi saluran pemasukan dan pengeluaran air. Setiap kubangan dibuat petakan petakan kecil ukuran 20 x 20 cm dengan tinggi bedengan atau tanggul 10 cm, antar bedengan diberi lubang dengan diameter 1 cm. Atau wadah budidaya dapat dibuat dari bahan terpal.

3. Pemupukan
Lahan di pupuk dengan dedak halus atau ampas tahu sebanyak 200 – 250 gr/M2 atau dengan pupuk kandang sebanyak 300 gr/ M2 untuk sumber makanan cacing. Cacing sutra sangat menyukai bahan organik sebagai bahan makanannya.

Cara pembuatan pupuk :
  1. Siapkan kotoran ayam, jemur 6 jam agar kering dan gas berbahaya dapat menguap.
  2. Siapkan bakteri EM4 atau fermentor lainnya untuk fermentasi kotoran ayam tersebut. Fermentor banyak terdapat di toko pertanian, perikanan, dan peternakan.
  3. Aktifkan bakterinya dengan cara menambahkan ¼ sendok makan gula pasir + 4ml EM4 + dalam 300 ml air terus diamkan kurang lebih 2 jam.
  4. Campur cairan itu ke 10 kg kotoran ayam yang sudah di jemur tadi, aduk hingga rata.
  5. Selanjutnya masukkan ke wadah yang tertutup rapat selama 5 hari agar kotoran ayam dapat terfermentasi dengan benar.

Fermentasi
Bertujuan untuk menaikkan kandungan N-organik dan C-organik hingga 2 kali lipat. Caranya adalah lahan direndam dengan air setinggi 5 cm selama 3-4 hari.
Penebaran Bibit
Bibit ditebarkan secara merata. Diusahakan selama proses budidaya lahan dialiri air dengan debit 2-5 Liter/detik (arus lamban)

Pemeliharaan Cacing Sutra
  • Lahan uji coba berupa kolam tanah/terpal berukuran 8 x 1,5 m dengan kedalaman 30 cm.
  • Dasar kolam uji coba ini hanya diisi dengan sedikit lumpur (gunakan lumpur bebas limbah kimia).
  • Apabila matahari cukup terik, jemur kolam minimum sehari. Bersamaan dengan itu, kolamdibersihkan dari rumput atau hewan lain yang berpotensi menjadi hama bagi cacing sutra, seperti keong mas atau kijing.
  • Pipa Air Keluar (Pipa Pengeluaran/Outlet)dicek kekuatannya dan pastikan berfungsi dengan baik.Pipa Pengeluaran ini sebaiknya terbuat dari bahan paralon berdiameter 2 inci dengan panjangsekitar 15 cm.
  • Usai pengeringan dan penjemuran, usahakan kondisi dasar kolam bebas dari bebatuan danbenda-benda keras lainnya. Hendaknya konstruksi tanah dasar kolam relatif datar atau tidak bergelombang.
  • Dasar kolam diisi dengan lumpur halus yang berasal dari saluran atau kolam yang dianggapbanyak mengandung bahan organik hingga ketebalan dasar lumpur mencapai 10 cm.
  • Tanah dasar yang sudah ditambahi lumpur diratakan, sehingga benar-benar terlihat rata dantidak terdapat lumpur yang keras.
  • Untuk memastikannya, gunakan aliran air sebagai pengukur kedataran permukaan lumpur tersebut. Jika kondisinya benar-benar rata, berarti kedalaman air akan terlihat sama di semuabagian.
  • Masukkan kotoran ayam kering sebanyak tiga karung ukuran kemasan pakan ikan, kemudiansebar secara merata dan selanjutnya bisa diaduk-aduk dengan kaki.
  • Setelah dianggap datar, genangi kolam tersebut hingga kedalaman air maksimum 5 cm, sesuaipanjang pipa pembuangan.
  • Pasang atap peneduh untuk mencegah tumbuhnya lumut di kolam.
  • Kolam yang sudah tergenang air tersebut dibiarkan selama satu minggu agar gas yang dihasilkan dari kotoran ayam hilang. Cirinya, media sudah tidak beraroma busuk lagi.
  • Tebarkan 0,5 liter gumpalan cacing sutra dengan cara menyiramnya terlebih dahulu di dalambaskom agar gumpalannya buyar.
  • Cacing sutra yang sudah terurai ini kemudian ditebarkan di kolam budi daya ke seluruhpermukaan kolam secara merata.
  • Seterusnya atur aliran air dengan pipa paralon berukuran 2/3 inci.

Pakan Cacing Sutra

Karena cacing sutra termasuk makhluk hidup, tentunya cacing sutra tersebut juga membutuhkan makan. Makanannya adalah bahan organik yang bercampur dengan lumpur atau sedimen di dasar perairan. Cara makan cacing sutra adalah dengan cara menelan makanan bersama sedimennya dan karena cacing sutra mempunyai mekanisme yang dapat memisahkan sedimen dan makanan yang mereka butuhkan. Jadi kita juga harus menyediakan makanannya tersebut.


Panen Cacing Sutera

Panen cacing sutera dilakukan setelah budidaya berlangsung beberapa minggu dan berturut-turut bisa dipanen setiap dua minggu sekali. Cara pemanenan cacing sutera dengan menggunakan serokhalus/lembut. Cacing sutera yang didapat dan masih bercampur dengan media budidaya dimasukkan kedalam ember atau bak yang diisi air, kira –kira 1 cm diatas media budidaya agar cacing rambut naik ke permukaan media budidaya. Ember ditutup hingga bagian dalam menjadi gelap dan dibiarkan selama enam jam. Setelah enam jam, cacing rambut yang menggerombol diatas media diambil dengan tangan. Dengan cara ini didapat cacing sutera sebanyak 30 – 50 gram/m2 per dua minggu. Untuk mendapatkan cacing rambut yang cukup dan berkesinambungan, panjang parit perlu dirancang sesuai dengan keperluan setiap harinya

Cara praktis budidaya kroto

Cara praktis budidaya kroto

Cara praktis budidaya kroto
Apa itu kroto? bagi yang belum mengetahuinya kroto adalah campuran telur dan larva yang dihasilkan oleh semut rangrang. Budidaya kroto semakin populer karena harga jual kroto terbilang tinggi, meskipun berfluktuatif.
Jauh sebelum permintaan membludak, kroto didapatkan dari perburuan di alam bebas. Lama kelamaan keberadaan kroto semakin langka. Budidaya kroto dipandang sebagai jalan keluar untuk mendapatkan kroto dalam jumlah banyak dan kontinyu.
Tidak semua jenis semut bisa dibudidayakan dan menghasilkan kroto yang digunakan sebagai pakan burung atau ikan. Semut rangrang yang telah berhasil dibudidayakan secara meluas adalah jenis Oecophylla smaragdina. Habitat semut rangrang ini tersebar mulai dari Asia hingga ke Australia bagian utara. Silahkan baca semut rangrang penghasil kroto.

Persiapan budidaya kroto

Dalam sistem budidaya, semut rangrang bisa hidup dalam sarang buatan. Sarang atau kandang untuk semut rangrang bisa dibuat dari paralon, bambu, toples, dan lain sebagainya. Adapun langkah-langkah persiapan untuk budidaya kroto adalah sebagai berikut:

a. Menyiapkan bibit koloni

Bibit koloni untuk budidaya kroto bisa didapat dari hasil tangkapan di alam atau membelinya dari petani lain. Ada kiat-kiat tersendiri untuk mendapatkan bibit koloni dari alam, yang akan kami uraikan dalam tulisan terpisah.
Bila kesulitan mendapatkan bibit koloni dari alam, kita bisa membeli bibit kroto pada pembudidaya lain. Bibit kroto biasanya dijual dalam kemasan stoples atau botol plastik bening. Harganya cukup mahal, satu botol plastik berukuran 1 liter harganya sekitar 150-200 ribu rupiah.

b. Membuat kandang

Pada kesempatan kali ini kami akan menjabarkan cara membuat kandang kroto menggunakan paralon. Kandang paralon lebih praktis, fleksibel dan mudah perawatannya. Adapun kelebihan dari media paralon adalah sebagai berikut:
  • Membuatnya mudah, tinggal memotong paralon dengan panjang yang sama. Kemudian susun dalam rak, media langsung bisa digunakan.
  • Media tahan lama, bisa untuk 5-10 tahun.
  • Paralon umumnya gelap atau kedap cahaya, namun kedua sisinya terbuka. Lingkungan yang baik bagi semut rangrang yang membutuhkan intensitas cahaya sekitar 0,01-0,06 lm/m2 saja.
  • Karena bentuknya silinder, bila disusun dengan baik posisinya akan saling menguatkan dan tidak mudah berpindah.
  • Lebih mudah dalam pemanenan dan meminimalkan kematian koloni pasca panen. Serta mudah dibersihkan.
Berikut ini tahapan pembuatan kandang untuk budidaya kroto:
  • Buat sebuah rak bersusun 2 tingkat. Rak bisa dibuat dari mambu, kayu atau besi. Ukuran rak disesuaikan dengan ukuran tempat.
  • Letakkan setiap kaki rak di atas wadah plastik, bisa mangkuk atau piring arau potongan kaleng. Berikan air pada wadah tersebut, bisa juga dengan memberikan cairan oli bekas, agar cairan tidak cepat menguap dan kering.
  • Penggenangan kaki-kaki rak dalam cairan tersebut bertujuan untuk menghindari kaburnya koloni semut rangrang. Bagian-bagian rak tidak boleh bersentuhan dengan dinding atau benda lainnya.
  • Pilih paralon berdiameter 12 cm, kemudian potong panjang masing-masing sekitar 50 cm, atau sesuaikan dengan lebar rak.
  • Susun paralon tersebut dalam rak, berikan daun-daunan dalam paralon untuk merangsang semut rangrang membuat sarang. Langkah selanjutnya adalah menebarkan bibit koloni pada kandang tersebut.
Kandang harus diletakkan di tempat yang tenang, jauh dari gangguan. Karena ratu semut membutuhkan ketenangan agar bisa bertelur dengan optimal. Kandang budidaya kroto akan lebih baik bila ditempatkan di ruangan tertutup.

c. Menebarkan bibit koloni

Setelah rak dan pipa paralon untuk kandang selesai disiapkan, langkah selanjutnya adalah meletakkan koloni semut rangrang. Paralon merupakan media budidaya kroto yang sangat praktis. Tidak seperti toples atau media lainnya yang harus dipersiapkan, media paralon cukup disusun diatas rak, langsung bisa digunakan.
Biasanya bibit koloni dijual dalam toples atau dalam botol plastik. Untuk memindahkannya pada media paralon, cukup potong botol plastik atau buka toplesnya dan letakkan di atas tumpukan paralon.
Kemudian sediakan pakan dan air gula di sekitar sarang tersebut. Semut rangrang dengan sendirinya akan berkeliaran dan mulai masuk dalam tumpukan paralon untuk bersarang. Setelah semut kerasan tinggal di kandang, selanjutnya tinggal memberikan perawatan rutin agar koloni menghasilkan kroto dengan maksimal.
Cara praktis budidaya kroto

Pemberian pakan

Jenis-jenis pakan budidaya kroto diantaranya ulat, jangkrik, belalang, cecak dan hewan kecil lainnya. Bisa juga disajikan daging ayam yang telah direbus agar tidak membusuk dan berbau. Atau, berikan tulang-tulangan, pemberian tulang sapi atau kambing harus dipecahkan sampai sumsumnya keluar. Pakan tersebut berfungsi sebagai asupan protein dan lemak bagi kroto.
Selain protein, budidaya kroto membutuhkan sumber gula. Di alam, semut rangrang mendapatkan asupan karbohidrat dari gula, biasanya berupa nektar yang dihasilkan kutu daun seperti aphid. Dalam budidaya kroto karbohidrat disediakan dengan memberikan gula pasir yang dilarutkan dalam air.
Cara memberi makan koloni semut rangrang adalah sebagai berikut:
  • Gunakan tatakan, bisa dari piring plastik atau wadah lain yang bentuknya ceper. Letakan bahan makanan dalam wadah tersebut, misalnya ulat hongkong, belatung, daging ayam atau tulang belulang. Wadah diletakkan pada rak disamping sarang semut.
  • Apabila menggunakan pakan hidup yang bisa melompat, misalnya jangkrik. Hendaknya lumpuhkan terlebih dahulu agar tidak kabur. Atau bisa juga dimasukkan langsung pada sarang semut.
  • Sebagai sumber gula, gunakan tatakan kecil untuk tempat air yang telah dicampur dengan gula pasir. Larutkan 1-2 sendok gula pasir pada sekitar 200 ml air bersih. Biasanya air larutan gula akan habis dalam 2-3 hari, tergantung pada jumlah koloni.
Cara praktis budidaya kroto

Pemanenan kroto

Kapan kroto mulai bisa dipanen? jawabannya, secara teoritis telur semut rangrang mempunyai daur 15-20 hari. Mulai dari telur-larva-hingga menjadi semut. Pemanenan bisa dilakukan setelah sarang semut terlihat penuh dengan telur atau kroto yang berwarna putih. Pada media atau sarang yang telah stabil, selanjutnya kroto bisa dipanen setiap 15-20 hari.
Pada awal budidaya, sebaiknya bibit koloni dibiarkan berkembang biak sehingga populasi semutnya bertambah. Setidaknya hingga 6 bulan pertama tidak dipanen terlebih dahulu. Kemudian setelah 6 bulan, pemanenan bisa dilakukan 2 kali setiap bulannya. Atau bisa diatur menjadi setiap hari dengan mengkombinasikan jumlah sarang dan siklus panen.
Tahap melakukan pemanenan adalah sebagai berikut:
  • Siapkan wadah berupa baskom atau ember plastik.
  • Siapkan juga saringan dari kawat ram, letakkan dalam baskom tersebut.
  • Gunakan sarung tangan karet untuk menghindari gigitan semut.
  • Ambil media atau sarang dan tumpahkan isinya ke dalam baskom yang sudah diberi saringan kawat ram. Kroto akan jatuh ke dasar baskom sedangkan semutnya akan tersaring.
  • Bersihkan media paralon dan letakkan kembali kawat ram yang berisi semut pada rak.

Panduan teknis budidaya ikan koi

Panduan teknis budidaya ikan koi

Panduan teknis budidaya ikan koi
Ikan koi merupakan jenis ikan mas atau karper, nama ilmiahnya Cyprinus caprio. Ikan ini dihasilkan dari perkawinan silang dari berbagai macam ikan mas. Ikan koi dipopulerkan oleh bangsa Jepang. Banyak versi yang menerangkan asal-usul ikan koi.
Di Indonesia, ikan koi mulai populer sejak tahun 1960-an. Saat itu Presiden Sukarno diberi hadiah berbagai macam ikan koi oleh pemimpin Cina. Kemudian Presiden memberikan ikan tersebut kepada para pembudidaya ikan di Batu, Jawa Timur, untuk dikembangbiakan. Benih ini menjadi cikal bakal pengembangan koi lokal.
Meskipun kualitas koi lokal masih dipandang sebelah mata, perkembangan usaha budidaya ikan koi terus berkembang. Usaha budidaya ikan koi berkembang baik di daerah Blitar, Jawa Timur. Dari waktu ke waktu, ikan koi lokal ini mengalami peningkatan kualitas. Pangsa pasar semakin terbuka bagi para pembudidaya dengan semakin mahalnya koi impor. Ikan koi lokal menjadi lebih bersaing dari segi harga.
Budidaya ikan koi cukup mudah dilakukan. Tahapan-tahapannya hampir sama dengan budidaya ikan mas. Hanya saja yang menjadi krusial adalah ketersediaan bibit berkualitas. Kali ini alamtani membahas mengenai langkah-langkah budidaya ikan koi.

Memilih indukan untuk budidaya ikan koi

Memilih indukan memegang peranan penting dalam budidaya ikan koi. Indukan yang bagus secara genetis akan menghasilkan keturunan yang bagus, begitu kira-kira hukum umumnya. Indukan berkualitas biasanya dimiliki oleh penangkar atau para pehobi. Bila kesulitan menemukan indukan yang baik, bisa dengan jalam meminjamnya dari para pehobi.
Pehobi biasanya mengoleksi ikan koi yang berkualitas, baik untuk dipelihara sendiri maupun untuk kontes. Namun para pehobi ini rata-rata tidak memiliki keterampilan atau waktu untuk mengawinkan ikannya. Padahal, untuk menjaga agar ikan tetap bugar salah satunya harus dikawinkan jika telah tiba waktunya.
Di sini pembudidaya bisa kerja sama dengan pemilik ikan. Dimana pemilik diuntungkan karena ikannya bisa dikawinkan dan pembudidaya bisa mendapatkan keturunan berkualitas. Sebagai imbalannya, biasanya si pemilik dipersilakan memilih satu atau dua ekor ikan hasil perkawinan.
Selain keturunan atau sifat genetis, calon indukan ikan koi harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  • Umur ikan sudah cukup matang, lebih dari 2 tahun
  • Memiliki jenis yang sama atau mendekati, misalnya kohaku dengan kohaku
  • Bentuk tubuh ideal, dari atas tampak seperti torpedo
  • Gaya berengang tenang dan seimbang
  • Warna cemerlang dan kontras
  • Sehat, gerakannya gesit tidak banyak diam di dasar kolam.
  • Indukan jantan dan betina telah matang gonad
Panduan teknis budidaya ikan koi

Pemeliharaan indukan ikan koi

Sebaiknya calon indukan ikan koi dipelihara dalam kolam khusus. Kedalaman kolam setidaknya 150 cm, lebih dalam lebih baik. Kepadatan kolam juga harus diperhatikan, kolam berukuran 4×5 meter maksimal diisi 20 ekor indukan betina atau 40 ekor indukan jantan. Hal ini karena indukan betina biasanya lebih besar dari indukan jantan.
Indukan betina dan jantan dipelihara dikolam yang berbeda, manfaatnya agar saat dipijahkan indukan tidak perlu mengalami pemberokan lagi. Secara umum pemeliharaan kolam indukan sama saja dengan pemeliharaan kolam pembesaran.
Pakan yang diberikan berupa pelet berukuran 8 mm, asumsinya ikan koi yang berumur lebih dari 2 tahun sudah berukuran minimal 60 cm. Jumlah pakan yang diberikan sekitar 3-5% dari bobot tubuhnya dalam satu hari. Frekuensi pemberian pakan 2-4 kali.

Pemijahan ikan koi

a. Tempat pemijahan

Sebaiknya kolam pemijahan terbuat dari semen dan permukaannya diplester. Hal ini untuk menjaga agar sisik ikan tidak rusak bila terjadi gesekan saat proses pemijahan. Ukuran kolam variatif, biasanya sekitar 3×6 meter dengan kedalaman 60 cm dan ketinggian air 40 cm.
Kolam harus memiliki saluran masuk dan keluar. Pada kedua saluran tersebut harus dipasang saringan halus. Tujuannya agar tidak ada hama penganggu yang masuk ke kolam dan telur atau larva hasil pemijahan tidak hanyut ke luar kolam.
Sebelum di isi air, kolam harus dijemur dan dikeringkan terlebih dahulu. Gunanya untuk memutus siklus bibit penyakit yang mungkin ada dalam kolam. Air yang dipergunakan untuk mengisi kolam hendaknya diendapkan terlebih dahulu selama 24 jam.
Ikan koi senang menempelkan telurnya pada media yang ada dalam kolam. Oleh karena itu, sediakan kakaban yang terbuat dari ijuk atau bisa memanfaatkan tumbuhan air. Untuk memperkaya kadar oksigen pasang aerotor pada kolam pemijahan.

b. Proses pemijahan

Setelah kolam pemijahan siap, masukkan indukan ikan koi betina terlebih dahulu. Pemijahan biasanya berlangsung malam hari, sehingga induk betina bisa dimasukkan pada sore hari. Biarkan indukan betina beradaptasi dengan kondisi kolam agar tidak stres.
Setelah 2 hingga 3 jam, indukan jantan bisa dilepaskan di kolam pemijahan. Jumlah indukan jantan yang dimasukkan 3 hingga 5 ekor. Hal ini untuk menghindari kegagalan dalam pemijahan dan semua telur yang dikeluarkan indukan betina bisa terbuahi. Sebenarnya bisa saja menggunakan hanya satu jantan apabila ukuran si jantan cukup besar. Namun resiko kegagalannya lebih tinggi.
Pemijahan biasanya berlangsung sekitar pukul 11 malam hingga dini hari sebelum matahari terbit. Selama masa itu akan terjadi aksi kejar-kejaran, dimana si betina akan menyemprotkan telurnya pada kakaban. Setelah telur menempel indukan jantan akan menyemprotkan spermanya untuk membuahi telur tersebut.
Setelah proses pemijahan selesai, segera angkat indukan-indukan tersebut dari kolam pemijahan. Apabila induka dibiarkan di kolam dikhawatirkan akan memakan telur-telur tersebut. Biarkan telur-telur yang ada di kolam untuk menetas.

c. Penetasan larva

Telur-telur yang menempel pada kakaban atau tanaman air harus terendam dalam air. Oleh karena itu berikan pemberat pada kakaban. Pada keadaan normal, suhu sekitar 27-30 derajat celcius, telur akan menetas dalam waktu 48 jam. Jika suhu air terlampau dingin penetasan akan lebih lama. Bila terlampau panas telur bisa membusuk.
Setelah telur menetas kakaban atau tanaman air bisa diangkat. Larva yang baru menetas masih menyimpan persedian makanan yang bisa bertahan hingga 3-5 hari. Apabila persediaan makanan sudah habis burayak ikan koi mulai membutuhkan pakan.
Pakan yang bisa diberikan pada burayak umur 5 hari adalah kuning telur yang telah direbus. Kemudian kuning telur tersebut dilumatkan dan dicampur dengan air. Perhatikan pemberian pakan jangan sampai berlebihan dan mengotori air kolam. Bila ada sisa pakan segera dibersihkan.
Beberapa penangkar tidak menganjurkan pemberian pakan kuning telur karena mudah membuat kolam kotor dan menyebabkan kematian massal. Sebenarnya yang paling diinginkan burayak adalah pakan hidup. Oleh karena itu bisa diberikan kutu air (daphnia dan moina) yang telah disaring. Penyaringan kutu dilakukan hingga burayak berukuran 1 cm.
Bila sudah lebih besar bisa diberikan kutu yang tidak disaring atau udang artemia. Cacing sutera bisa diberikan bila ukuran burayak sudah mencapai 1,5 cm. Pemberian pakan tersebut berlangsung hingga burayak berumur 3 minggu. Setelah itu, ikan dipindahkan ke kolam pendederan.

d. Pendederan

Kolam pendederan adalah kolam untuk memelihara ikan koi hingga berumur 3 bulan. Pada umur ini biasanya ukuran ikan koi telah mencapai 15 cm. Ukuran kolam 3×4 dengan kedalaman 40 cm bisa menampung 250-300 ekor anak ikan koi.
Pada fase ini, pelet sudah bisa diberikan sebagai pakan ikan. Berikan pelet berukuran kecil berukuran 250 mikron. Satu ons pelet cukup untuk 1000 ekor ikan koi. Pemeberian pakan dilakukan 2 kali sehari. Untuk membentuk warna berikan sesekali cacing sutera atau udang artemia.
Setelah anak ikan berumur 3 bulan, bisa diberikan pelet kasar sesuai takaran. Berikan pelet hingga ikan kenyang. Bila dalam tempo 5 menit pakan tidak dimakan dan tersisa di kolam berarti ikan sudah kenyang. Pemberian pelet dilakukan 2-3 kali sehari.

Penyortiran ikan koi

Penyortiran budidaya ikan koi
Penyortiran ini berguna untuk menentukan tingkat harga. Ikan koi yang berkualitas tentunya dihargai lebih tinggi. Penyortiran dalam budidaya ikan koi sudah bisa dilakukan sejak ikan berumur 1 bulan. Pada umur tersbeut ikan cukup kuat untuk dipindah-pindahkan. Atau kalau ingin lebih aman, lakukan setelah ikan berumur 3 bulan.
Faktor-faktor penyortiran didasarkan pada ukuran badan, bentuk dan kualitas warna. Ikan koi digolongkan berdasarkan ukurannya, kecil dengan yang kecil dan ukuran besar dengan yang besar.
Sedangkan bentuk badan dipilah dari bentuk yang tidak bagus. Bentuk badan yang bagus harus proporsional. Badannya membulat seperti peluru tidak terlalu panjang. Siripnya simetris dan gerakannya tenang tapi mantap.
Pemilahan juga dilakuan terhadap ikan yang warnanya cerah dan memiliki garis batas yang tegas. Koi yang baik memiliki batas warna yang kontras. Tidak ada gradasi warna pada batas-batasnya. Untuk seleksi lebih lanjut terdapat standar internasional kualitas ikan koi berdasarkan jenisnya.

Cara Ternak Jangkrik Lengkap

Cara Ternak Jangkrik Lengkap

Cara Ternak Jangkrik - Budidaya Petani. Sekarang ini budidaya/ ternak jangkrik sudah banyak yang membudidayakannya.  Tentunya jika ternak jangkrik benar-benar dilakukan dengann teknik yang benar maka hasinya pun akan bagus. Pada kesempatan ini blog budidaya petani  akan menyajikan artikel tentang Teknik Cara Ternak Jangkrik, selamat menyimak.
1.SEJARAH SINGKAT
Dewasa ini pada masa krisis ekonomi di Indonesia, budidaya jangkrik (Liogryllus Bimaculatus) sangat gencar, begitu juga dengan seminar-seminar yg diadakan dibanyak kota. Kegiatan ini banyak dilakukan mengingat waktu yg dibutuhkan utk produksi telur yg akan diperdagangkan hanya memerlukan waktu ± 2-4 minggu. Sedangkan utk produksi jangkrik utk pakan ikan & burung maupun utk diambil tepungnya, hanya memerlukan 2-3 bulan. Jangkrik betina mempunyai siklus hidup ± 3 bulan, sedangkan jantan kurang dari 3 bulan. dlm siklus hidupnya jangkrik betina mampu memproduksi lebih dari 500 butir telur.
Penyebaran jangkrik di Indonesia adalah merata, namun utk kota-kota besar yg banyak penggemar burung & ikan, pada awalnya sangat tergantung utk mengkonsumsi jangkrik yg berasal dari alam, lama kelamaan dengan berkurangnya jangkrik yg ditangkap dari alam maka mulailah dicoba utk membudidayakan jangkrik alam dengan diternakkan secara intensif & usaha ini banyak dilakukan dikota-kota dipulau jawa.
2. SENTRA PERIKANAN
Telah diutarakan didepan bahwa utk sementara ini, sentra peternakan jangkrik adalah dikota-kota besar dipulau jawa karena kebutuhan dari jangkrik sangat banyak. Sedangkan diluar pulau jawa sementara ini masih banyak didapatkan dari alam, sehingga belum banyak peternakan-peternakan jangkrik.
3. JENIS
Ada lebih dari 100 jenis jangkrik yg terdapat di Indonesia. Jenis yg banyak dibudidayakan pada saat ini adalah Gryllus Mitratus & Gryllus testaclus, utk pakan ikan & burung. Kedua jenis ini dpt dibedakan dari bentuk tubuhnya, dimana Gryllus Mitratus wipositor-nya lebih pendek disamping itu Gryllus Mitratus mempunyai garis putih pada pinggir sayap punggung, serta penampilannya yg tenang.
4. MANFAAT
Jangkrik segar yg sdh diketahui baik utk pakan burung berkicau seperti poksay, kacer & hwambie serta utk pakan ikan, baik juga utk pertumbuhan udang & lele dlm bentuk tepung.
5. PERSYARATAN LOKASI
  1. Lokasi budidaya harus tenang, teduh & mendapat sirkulasi udara yg baik.
  2. Lokasi jauh dari sumber-sumber kebisingan seperti pasar, jalan raya & lain sebagainya.
  3. Tidak terkena sinar matahari secara langsung atau berlebihan.
6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Ternak jangkrik merupakan jenis usaha yg jikatidak direncanakan dengan matang, akan sangat merugikan usaha. Ada beberapa tahap yg perlu dilakukan dlm merencanakan usaha ternak jangkrik, yaitu penyusunan jadwal kegiatan, menentukan struktur organisasi, menentukan spesifikasi pekerjaan, menetapkan fasilitas fisik, merencanakan metoda pendekatan pasar, menyiapkan anggaran, mencari sumber dana & melaksanakan usaha ternak jangkrik.
  1. Penyiapan Sarana & Peralatan

    Karena jangkrik biasa melakukan kegiatan diwaktu malam hari, maka kandang jangkrik jangan diletakkan dibawah sinar matahari, jadi letakkan ditempat yg teduh & gelap. Sebaiknya dihindarkan dari lalu lalang orang lewat terlebih lagi utk kandang peneluran. utk menjaga kondisi kandang yg mendekati habitatnya, maka dinding kandang diolesi dengan lumpur sawah & diberikan daun-daun kering seperti daun pisang, daun timbul, daun sukun & daun-daun lainnya utk tempat persembunyian disamping utk menghindari dari sifat kanibalisme dari jangkrik. Dinding atas kandang bagian dlm sebaiknya dilapisi lakban keliling agar jangkriktidak merayap naik sampai keluar kandang. Disalah satu sisi dinding kandang dibuat lubang yg ditutup kasa utk memberikan sirkulasi udara yg baik & utk menjaga kelembapan kandang. utk ukuran kotak pemeliharaan jangkrik,tidak ada ukuran yg baku. yg penting sesuai dengan kebutuhan utk jumlah populasi jangkrik tiap kandang.

    Menurut hasil pemantauan dilapangan & pengalaman. peternak, bentuk kandang biasanya berbentuk persegi panjang dengan ketinggian 30-50 cm, lebar 60-100 cm sedangkan panjangnya 120-200 cm. Kotak (kandang) dpt dibuat dari kayu dengan rangka kaso, namun utk mengirit biaya, maka dinding kandang dpt dibuat dari triplek. Kandang biasanya dibuat bersusun, & kandang paling bawah mempunyai minimal empat kaki penyangga. utk menghindari gangguan binatang seperti semut, tikus, cecak & serangga lainnya, maka keempat kaki kandang dialasi mangkuk yg berisi air, minyak tanah atau juga vaseline (gemuk) yg dilumurkan ditiap kaki penyangga.
  2. Pembibitan
    1. 1) Pemilihan Bibit & Calon Induk
      Bibit yg diperlukan utk dibesarkan haruslah yg sehat,tidak sakit,tidak cacat (sungut atau kaki patah) & umurnya sekitar 10-20 hari. Calon induk jangkrik yg baik adalah jangkrik-jangkrik yg berasal dari tangkapan alam bebas, karena biasanya memiliki ketahanan tubuh yg lebih baik. Kalaupun induk betinatidak dpt dari hasil tangkapan alam bebas, maka induk dpt dibeli dari peternakan. Sedangkan induk jantan diusahakan dari alam bebas, karena lebih agresif.
      Adapun ciri-ciri indukan, induk betina, & induk jantan yg baik adalah sebagai berikut:
      1. Indukan:
        • sungutnya (antena) masih panjang & lengkap.
        • kedua kaki belakangnya masih lengkap.
        • bisa melompat dengan tangkas, gesit & kelihatan sehat.
        • badan & bulu jangkrik berwarna hitam mengkilap.
        • pilihlah induk yg besar.
        • dangan memilih jangkrik yg mengeluarkan zat cair dari mulut & duburnya apabila dipegang.
      2. Induk jantan:
        • selalu mengeluarkan suara mengerik.
        • permukaan sayap atau punggung kasar & bergelombang.
        • tidak mempunyai ovipositor di ekor.
        • Induk betina:
        • tidak mengerik.
        • permukaan punggung atau sayap halus.
        • ada ovipositor dibawah ekor utk mengeluarkan telur.
    2. Perawatan Bibit & Calon Induk
Perawatan jangkrik yg sdh dikeluarkan dari kotak penetasan berumur 10 hari harus benar-benar diperhatikan & dikontrol makanannya, karena pertumbuhannya sangat pesat. Sehingga kalau makanannya kurang, maka anakan jangkrik akan menjadi kanibal memakan anakan yg lemah. Selain itu perlu juga dikontrol kelembapan udara serta binatang pengganggu, yaitu, semut, tikus, cicak, kecoa & laba-laba. utk mengurangi sifat kanibal dari jangkrik, maka makanan jangan sampai kurang. Makanan yg biasa diberikan antara lain ubi, singkong, sayuran & dedaunan serta diberikan bergantian setiap hari.
    1. Sistem Pemuliabiakan
Sampai saat ini pembiakan Jangkrik yg dikenal adalah dengan mengawinkan induk jantan & induk betina, sedangkan utk bertelur ada yg alami & ada juga dengan cara caesar. Namun risiko dengan cara caesar induk betinanya besar kemungkinannya mati & telur yg diperolehtidak merata tuanya sehingga daya tetasnya rendah.
    1. Reproduksi & Perkawinan
Induk dpt memproduksi telur yg daya tetasnya tinggi ± 80-90 % apabila diberikan makanan yg bergizi tinggi. Setiap peternak mempunyai ramuan-ramuan yg khusus diberikan pada induk jangkrik antara lain: bekatul jagung, ketan item, tepung ikan, kuning telur bebek, kalk & kadang-kadang ditambah dengan vitamin.
Disamping itu suasana kandang harus mirip dengan habitat alam bebas, dinding kandang diolesi tanah liat, semen putih & lem kayu, & diberi daun-daunan kering seperti daun pisang, daun jati, daun tebu & serutan kayu.
Jangkrik biasanya meletakkan telurnya dipasir atau tanah. Jadi didalam kandang khusus peneluran disiapkan media pasir yg dimasukkan dipiring kecil. Perbandingan antara betina & jantan 10 : 2, agar didapat telur yg daya tetasnya tinggi. Apabila jangkrik sdh selesai bertelur sekitar 5 hari, maka telur dipisahkan dari induknya agartidak dimakan induknya kemudian kandang bagiab dlm disemprot dengan larutan antibiotik (cotrymoxale).Selain peneluran secara alami, dpt juga dilakukan peneluran secara caesar. Akan tetapi kekurangannya ialah telurtidak merata matangnya (daya tetas).
    1. Proses kelahiran
Sebelum penetasan telur sebaiknya terlebih dahulu disiapkan kandang yg permukaan dlm kandang dilapisi dengan pasir, sekam atau handuk yg lembut. dlm satu kandang cukup dimasukkan 1-2 sendok teh telur dimana satu sendok teh telur diperkirakan berkisar antara 1.500-2.000 butir telur. Selama proses ini berlangsung warna telur akan berubah warna dari bening sampai kelihatan keruh. Kelembaban telur harus dijaga dengan menyemprot telur setiap hari & telur harus dibulak-balik agar jangan sampai berjamur. Telur akan menetas merata sekitar 4-6 hari.
  1. Pemeliharaan
    1. Sanitasi & Tindakan Preventif
Seperti telah dijelaskan diatas bahwa dlm pengelolaan peternakan jangkrik ini sanitasi merupakan masalah yg sangat penting. utk menghindari adanya zat-zat atau racun yg terdapat pada bahan kandang, maka sebelum jangkrik dimasukkan kedalam kandang, ada baiknya kandang dibersihkan terlebih dahulu & diolesi lumpur sawah. utk mencegah gangguan hama, maka kandang diberi kaki & setiap kaki masing-masing dimasukkan kedalam kaleng yg berisi air.
    1. Pengontrolan Penyakit
Untuk pembesaran jangkrikn dipilih jangkrik yg sehat & dipisahkan dari yg sakit. Pakan ternak harus dijaga agar jangan sampai ada yg berjamur karena dpt menjadi sarang penyakit. Kandang dijaga agar tetap lembab tetapi tidak basah, karena kandang yg basah juga dpt menyebabkan timbulnya penyakit.
    1. Perawatan Ternak
Perawatan jangkrik disamping kondisi kandang yg harus diusahakan sama dengan habitat aslinya, yaitu lembab & gelap, maka yangtidak kalah pentingnya adalah gizi yg cukup agartidak saling makan (kanibal).
    1. Pemberian Pakan
Anakan umur 1-10 hari diberikan Voor (makanan ayam) yg dibuat dari kacang kedelai, beras merah & jagung kering yg dihaluskan. Setelah vase ini, anakan dpt mulai diberi pakan sayur-sayuran disamping jagung muda & gambas. Sedangkan utk jangkrik yg sedang dijodohkan, diberi pakan antara lain : sawi, wortel, jagung muda, kacang tanah, daun singkong serta ketimun karena kandungan airnya tinggi. Bahkan ada juga yg menambah pakan utk ternak yg dijodohkan anatar lain : bekatul jagung, tepung ikan, ketan hitam, kuning telur bebek, kalk & beberapa vitamin yg dihaluskan & dicampur menjadi satu.
    1. Pemeliharaan Kandang
Air dlm kaleng yg terdapat dikaki kandang, diganti setiap 2 hari sekali & kelembapan kandang harus diperhatikan serta diusahakan agar bahaya jangan sampai masuk kedalam kandang.
7. HAMA & PENYAKIT
  1. Penyakit, Hama & Penyebabnya
Sampai sekarang belum ditemukan penyakit yg serius menyerang jangkrik. Biasanya penyakit itu timbul karena jamur yg menempel di daun. Sedangkan hama yg sering mengganggu jangkrik adalah semut atau serangga kecil, tikus, cicak, katak & ular.
  1. Pencegahan Serangan Hama & Penyakit
Untuk menghindari infeksi oleh jamur, maka makanan & daun tempat berlindung yg tercemar jamur harus dibuang. Hama pengganggu jangkrik dpt diatasi dengan membuat dengan membuat kaleng yg berisi air, minyak tanah atau mengoleskan gemuk pada kaki kandang.
  1. Pemberian Vaksinasi & Obat
Untuk saat ini karena hama & penyakit dpt diatasi secara prefentif, maka penyakit jangkrik dpt ditekan seminimum mungkin. Jadi pemberian obat & vaksinasitidak diperlukan.
8. PANEN
  1. Hasil Utama
Peternak jangkrik dpt memperoleh 2 (dua) hasil utama yg nilai ekonomisnya sama besar, yaitu: telur yg dpt dijual utk peternak lainnya & jangkrik dewasa utk pakan burung & ikan serta utk tepung jangkrik.
  1. Penangkapan
Telur yg sdh diletakkan oleh induknya pada media pasir atau tanah, disaring & ditempatkan pada media kain yg basah. utk setiap lipatan kain basah dpt ditempatkan 1 sendok teh telur yg kemudian utk diperjual belikan. Sedangkan utk jangkrik dewasa umur 40-55 hari atau 55-70 hari dimana tubuhnya baru mulai tumbuh sayap, ditangkap dengan menggunakan tangan & dimasukkan ketempat penampungan utk dijual.

CARA MENANAM JAMBU MADU

CARA MENANAM JAMBU MADU


Add caption
Jambu Madu adalah jenis tumbuhan yang tidak sulit dalam menanamnya, walau memang memerlukan keseriusan dalam perawatan, tetapi dapat dikatakan mudah, soalnya segala yang diperlukan untuk menanamnya gampang untuk didapatkan, yang penting kita dapat menjiwainya sekaligus memiliki keinginan untuk membesarkannya sampai berbuah. Dibawah ini akan saya jelaskan secara sederhana cara menanam dan apa saja alat yang diperlukan.
  1. Siapkan Pot yang besar dengan bentuk yang ada di foto atau polibet ukuran 60 atau 60x70, Pot memang lebih baik dari polibet, pot bisa bertahan 7-8 tahun, tetapi anda harus melubanginya terlebih dahulu, dan kalau polibet bisa bertahan 4-5 tahun dan memang sudah memiliki lubang.
  2. Kompos (kotoran lembu, kambing yang sudah lama), karena kesuburan jambu madu ini sangat tergantung sekali dari kompos yang anda berikan, semangkin bagus kualitas komposnya maka akan semangkin cepat besar dan berbuah pohonnya.
  3. Tanah yang gembur artinya tanah khumus, bakaran atau tanah yang sehat, jangan tanah kuning yang biasa dijadikan untuk menimbun, 
  4. Sekam padi atau apa saja yang dapat merenggangkan tanah agar tidak terlalu padat, seperti di langkat tempat saya, ada abu arang atau jonggos sawit yang sudah lama, juga dapat dijadikan sebagai perenggang tanah, bahkan klau ada menggunakan jonggos sawit (janjang sawit yang buahnya sudah rontok, sudah dibakar dan hancur) ini juga dapat sebagai pupuk yang dapat memperbesar batangnya
  5. Pelastik sampul, pelastik putih yang biasa dibuat untuk telapak meja tetapi harus yang sedikit tebal, ini diletakkan dibawah pot atau polibet, agar akar dari jambu madu ini tidak keluar ketanah, sebab jika keluar ketanah dari lubang yang ada dipolibet/pot akan mengurangi rasa manis jambunya. atau bisa juga anda ganti dengan batu bata atau apa saja yang dapat menghalangi akarnya masuk ketanah.
Cara Menanam:
  1. Campur terlebih dahulu tanah, kompos dan sekam padi, dengan ukuran 40% tanah, 40% kompos dan 20% sekam padi di tempat terpisah.
  2. Kemudian masukan kedalam pot atau polibet dengan ketinggian 5cm.
  3. Kemudian ambil bibit dan buka atau koyakan polibet bibit dan masukkan bibit ke dalam pot/polibet yang sudah diisi tanah, kompos dan sekam padi.
  4. Kemudian ambil tanah, kompos dan sekam padi yang masih ada kemudian masukkan kedalam pot/polibet dan isi sampai penuh setinggi tanah bibit jambu madunya.
  5. Kalau anda menggunakan polibet maka ada lipat saja polibetnya agar tidak ketinggian

Cara Budidaya Jambu Air

Cara Budidaya Jambu Air


Jambu air merupakan jenis tanaman tropis yang sangat diminati karena kesegaran yang ditawarkan selain warna yang juga cukup menarik minat para pembeli. Untuk mendapatkan panenan buah jambu air yang menguntungkan, cara budidaya yang tepat seperti berikut harus dilakukan.

Pembibitan

Proses pembibitan bisa dilakukan dengan dua pilihan sumber bibit. Bibit bisa diperoleh dari cara vegetatif dengan menyemaikan benih jambu air yang diambil dari pohon produktif dengan kualitas produksi yang stabil dan sudah berusia 15 tahun atau lebih. Namun, untuk mendapatkan kualitas bibit yang seragam dan lebih cepat panen, bibit vegetatif sebaiknya dipilih.
Bibit vegetatif yang dimaksud merupakan bibit enten yang disambung dengan teknik sambungan celah. Bibit cangkok merupakan pilihan bibit lain uang diambil dari tanaman unggul dengan tingkat produksi yang baik.

Pola Tanam

Hal pertama yang harus dilakukan dalam teknik budidaya jambu air adalah dengan menentukan pola tanam yang akan dilakukan. Untuk memastikan bahwa pohon jambu air bisa tumbuh dengan optimal dengan hasil buah yang juga maksimal, pola penanaman yang paling baik dilakukan dengan jarak tanam 8 x 8 meter.

Lubang Tanam

Mengingat tanaman jambu air sebaiknya ditanam pada musim penghujan, lubang tanam ada baiknya sudah dibuat pada akhir musim kemarau atau menjelang datangnya musim hujan. Jika penanaman dilakukan saat musim kemarau, bibit yang ditanam harus disiram dua kali sehari.
Tanah digali di titik yang sudah ditentukan sesuai dengan pola tanam yang dipilih. Lubang tersebut digali dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm atau 1 x 1 x 0,5 meter. Lubang kemudian ditutup dengan tanah yang sudah dicampur dengan pupuk kandang maupun pupuk kompos.

Penanaman

Bibit yang sudah dipilih ditanamkan ke dalam lubang tanam yang sudah dipersiapkan dengan memperhatikan kedalaman penanaman bibit tersebut. Menanam bibit saat musim penghujan merupakan cara tanam yang paling tepat karena dengan demikian petani tidak perlu dipusingkan dengan proses penyiraman yang harus dilakukan paling tidak dua kali sehari. Agar bibit bisa tumbuh dengan baik dan cepat beradaptasi dengan kondisi tumbuh yang baru, sore hari merupakan waktu yang tepat untuk menanam tanaman jambu air.

Pemupukan

Tidak bisa dipungkiri bahwa cara menanam tanaman jambu air tidak akan mendapatkan pertumbuhan pohon yang optimal jika tidak didukung dengan pemupukan yang tepat. Pemupukan penting dilakukan saat penanaman benih, tetapi setelah itu pemupukan perlu pula dilakukan tiga bulan sekali atau paling tidak dua kali dalam satu tahun. Pemupukan sebaiknya dilakukan di sekeliling pohon dengan radius kurang lebih satu meter dengan jumlah pupuk yang cukup.

Pemeliharaan

Penyerapan unsur hara dalam tanah oleh pohon jambu air tidak akan berlangsung dengan lancar jika akar pohon tersaingi oleh akar gulma yang tumbuh dengan cepat. Oleh karena itu, penyiangan gulma perlu dilakukan dengan jarak kurang lebih satu meter dari popok pohon jambu air. Selain itu, petani juga perlu waspada terhadap serangan hama dan penyakit yang bisa mengurangii produksi buah atau bahkan mengganggu pertumbuhan pohon jambu air itu sendiri sehingga pohon mogok berbuah.

Pemangkasan

Untuk mendapatkan hasil buah yang optimal, tidak bisa dipungkiri bahwa proses pemangkasan cabang dan dahan pohon jambu air juga perlu dilakukan. Pemangkasan dilakukan agar tajuk baru terbentuk sehingga pohon bisa membentuk kanopi yang sempurna. Kesempurnaan bentuk kanopi dan banyaknya cabang buah akan sangat berpengaruh terhadap jumlah buah jambu air yang akan diperoleh dari pohon yang ditanam.

Budidaya Tanaman Buah Jambu Mete

Budidaya Tanaman Buah Jambu Mete

.

1. SEJARAH SINGKAT JAMBU METE
Jambu mete merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari Brasil Tenggara. Tanaman ini dibawa oleh pelaut Portugis ke India 425 tahun yang lalu, kemudian menyebar ke daerah tropis dan subtropis lainnya seperti Bahana, Senegal, Kenya, Madagaskar, Mozambik, Srilangka, Thailand, Malaysia, Filipina, dan Indonesia. Di antara sekian banyak negara produsen, Brasil, Kenya, dan India merupakan negara pemasok utama jambu mete dunia. Jambu mete tersebar di seluruh Nusantara dengan nama berbeda-beda (di Sumatera Barat: jambu erang/jambu monye, di Lampung dijuluki gayu, di daerah Jawa Barat dijuluki jambu mede, di Jawa Tengah dan Jawa Timur diberi nama jambu monyet, di Bali jambu jipang atau jambu dwipa, dan di Sulawesi Utara disebut buah yaki.

2. JENIS TANAMAN JAMBU METE

Jambu mete mempunyai puluhan varietas, di antaranya ada yang berkulit putih, merah, merah muda, kuning, hijau kekuningan dan hijau.

3. MANFAAT TANAMAN JAMBU METE
Tanaman jambu mete merupakan komoditi ekspor yang banyak manfaatnya, mulai dari akar, batang, daun, dan buahnya. Selain itu juga biji mete (kacang mete) dapat digoreng untuk makanan bergizi tinggi. Buah mete semu dapat diolah menjadi beberapa bentuk olahan seperti sari buah mete, anggur mete, manisan kering, selai mete, buah kalengan, dan jem jambu mete. Kulit kayu jambu mete mengandung cairan berwarna coklat. Apabila terkena udara, cairan tersebut berubah menjadi hitam. Cairan ini dapat digunakan untuk bahan tinta, bahan pencelup, atau bahan pewarna. Selain itu, kulit batang pohon jambu mete juga berkhasiat sebagai obat kumur atau obat sariawan. Batang pohon mete menghasilkan gum atau blendok untuk bahan perekat buku. Selain daya rekatnya baik, gum juga berfungsi sebagai anti gengat yang sering menggerogoti buku. Akar jambu mete berkhasiat sebagai pencuci perut. Daun Jambu mete yang masih muda dimanfaatkan sebagai lalap, terutama di daerah Jawa Barat. Daun yang tua dapat digunakan untuk obat luka bakar. 

Budidaya Tanaman Buah Jambu Mete

Budidaya Tanaman Buah Jambu Mete
Budidaya Tanaman Buah Jambu Mete
 
4. SENTRA PENANAMAN JAMBU METE
Tanaman jambu mete banyak tumbuh di Jawa Tengah (Jepara, Wonogiri), Jawa Timur (Bangkalan, Sampang, Sumenep, Pasuruan, dan Ponorogo), dan di Yogyakarta (Gunung Kidul, Bantul, dan Sleman). Di luar Pulau Jawa, Jambu mete banyak ditanam di Bali (Karangasem), Sulawesi Selatan (Kepulauan Pangkajene, Sidenreng, Soppeng, Wajo, Maros, Sinjai, Bone, dan Barru), Sulawesi Tenggara (Muna). dan NTB (Sumbawa Besar, Dompu, dan Bima).

5. SYARAT TUMBUH JAMBU METE

5.1. Iklim Yang Cocok Untuk Budidaya Jambu Mete
  • Tanaman jambu mete sangat menyukai sinar matahari. Apabila tanaman jambu mete kekurangan sinar matahari, maka produktivitasnya akan menurun atau tidak akan berbuah bila dinaungi tanaman lain.
  • Suhu harian di sentra penghasil jambu mete minimun antara 15-25°C dan maksimun antara 25-35°C. Tanaman ini akan tumbuh baik dan produktif bila ditanam pada suhu harian rata-rata 27°C.
  • Jambu mete paling cocok dibudidayakan di daerah-daerah dengan kelembaban nisbi antara 70-80%. Akan tetapi tanaman jambu mete masih dapat bertoleransi pada tingkat kelembaban 60-70%.
  • Angin kurang berperan dalam proses penyerbukan putik tanaman jambu mete. Dalam penyerbukan bunga jambu mete, yang lebih berperan adalah serangga karena serbuk sari jambu mete pekat dan berbau sangat harum.
  • Daerah yang paling sesuai untuk budidaya jambu mete ialah di daerah yang mempunyai jumlah curah hujan antara 1.000-2.000 mm/tahun dengan 4-6 bulan kering (<60 mm).
5.2. Media Tanam
  • Jenis tanah paling cocok untuk pertanaman jambu mete adalah tanah berpasir, tanah lempung berpasir, dan tanah ringan berpasir.
  • Jambu mete paling cocok ditanam pada tanah dengan pH antara 6,3 - 7,3, tetapi masih sesuai pada pH antara 5,5 - 6,3.
5.3. Ketinggian Tempat
Di Indonesia tanaman jambu mete dapat tumbuh di ketinggian tempat 1-1.200 m dpl. Batas optimum ketinggian tempat hanya sampai 700 m dpl, kecuali untuk tujuan rehabilitasi tanah kritis.

6. PEDOMAN BUDIDAYA JAMBU METE

6.1. Pembibitan Jambu Mete

Budidaya jambu mete dapat diperbanyak secara generatif melalui biji dan secara vegetatif dengan cara pencangkokan, okulasi, dan penyambungan. Biji yang akan ditanam harus berasal dari pohon induk pilihan. Cara penanganan biji mete untuk benih adalah :
  • Buah mete/calon bibit dipanen pada pertengahan musim panen.
  • Buah mete tersebut harus sudah matang dan tidak cacat.
  • Biji mete segera dikeluarkan dari buah semu lalu dicuci bersih, kemudian disortir.
  • Biji mete dijemur sampai kadar air 8-10%.
  • Bila dikemas dalam kantong plastik, aliran udara di ruang penyimpanan harus lancar dengan suhu antara 25-30 derajat C dan kelembaban: 70 -80%.
  • Lama penyimpanan bibit ± 6 bulan, paling lama 8 bulan.
  • Sebelum ditanam, benih (biji mete) harus disemai dahulu.
6.2. Pengolahan Media Tanam

1) Persiapan
Sebelum ditanami lahan harus dibersihkan dahulu, pH harus 4-6, tanah tanaman jambu mete sangat toleran terhadap lingkungan yang kering ataupun lembab, juga terhadap tanah yang kurang subur. Daerah dengan tanah liat pun jambu mete dapat tetap bisa hidup dan berproduksi dengan baik. saat tanam jambu mete adalah awal musim hujan, pengolahan tanah sudah dimulai di musim kemarau.

2) Pembukaan lahan
Lahan yang akan ditanami jambu mete harus terbuka atau terkena sinar matahari dan disiapkan sebaik-baiknya.Tanah dibajak/dicangkul sebelum musim hujan. Batang-batang pohon disingkirkan dan dibakar, untuk tanah yang pembuangan airnya kurang baik dibuatkan parit-parit drainase.

3) Pemupukan
Pemberian pupuk kandang dimulai sejak sebelum penanaman. Sebaiknya disaat tanaman masih kecil, pemupukan dengan pupuk kandang itu diulangi barang dua kali setahun. Caranya dengan menggali lubang sekitar batang, sedikit diluar lingkaran daun. pupuk atau kompos dimasukkan kedalam lubang galian itu. Pemupukan berikutnya dilakukan dengan menggali lubang, diluar lubang sebelumnya. Pemberian pupuk kandang dan kompos, kecuali dimaksudkan untuk memperbaiki keadaan fisik tanah.

6.3. Teknik Penanaman

1) Penentuan Pola dan Jarak Tanam
Pada budi daya monokultur jarak tanam dianjurkan 12 x 12 m. Maka dalam setiap satu ha lahan jumlah total tanaman yang dibutuhkan sebanyak 69 batang. Jarak tanam dapat dibuat dengan ukuran 6 X 6 m sehingga jumlah total tanaman yang dibutuhkan adalah 276 batang/ha. Kerapatan tanaman kemudian dijarangkan pada umur 6-10 tahun. Untuk efisiensi lahan, dapat diterapkan budidaya polikultur. Beberapa jenis tanaman bernilai ekonomis dapat dimanfaatkan sebagai tanaman sela. Sebagai contoh adalah tanaman palawija, rumput setaria, dan jambu mete. Bibit jambu mete yang berasal dari pencangkokan dapat ditanam dengan jarak 5 x 5 m, bila jarak tanam jambu mete 10 x 10 m. Kedua bentuk ini hanya dapat diterapkan di lahan datar. Di lahan miring harus disesuaikan dengan garis kontur.

2) Pembuatan Lubang Tanam
Cara membuat lubang tanam:
1. Tanah digali dengan ukuran : 30 x 30 x 30 cm. Bila jenis tanahnya sangat liat, ukuran lubang tanam dibuat: 50 x 50 x 50 cm. Bila di lubang tanam terdapat lapisan cadas, harus ditembus, agar akar dapat tumbuh sempurna dan terhindar dari genangan air.

2. Pada waktu penggalian lubang, lapisan tanah bagian atas dipisahkan ke arah Utara dan Selatan serta lapisan bawah ke arah Timur dan Barat.

3. Lubang tanam dibiarkan terbuka ± 4 minggu. Pada waktu penutupan lubang, tanah lapisan bawah dikembalikan ke tempat semula, disusul lapisan atas yang telah bercampur dengan pupuk kandang ± 1 pikul.

4. Di lubang tanam yang telah ditimbun dibuat ajir agar lubang tanam mudah ditemukan kembali.

3) Cara Penanaman
Penanaman dapat dilakukan 4–6 minggu setelah lubang tanam disiapkan. Untuk mengurangi keasaman tanah, pembuatan lubang tanam sebaiknya dilakukan pada musim kemarau.Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
  • Bibit yang akan ditanam dilepas dari polybag. Tanah yang melekat pada akar dijaga jangan sampai berantakan agar perakaran bibit tidak rusak.
  • Penanaman dilakukan sampai sebatas leher akar atau sama dalamnya seperti sewaktu masih dalam persemaian. Bila menggunakan bibit dari okulasi dan sambung, diusahakan akar tunggangnya tetap lurus. Letak akar cabang diusahakan tersebar kesegala arah. Ujung-ujungnya yang patah/rusak sebaiknya dipotong.
  • Tanah disekitar batang dipadatkan dan diratakan agar tidak dapat terdapat rongga-rongga udara diantara akar dan tidak terjadi genangan air. Tanaman perlu diberi penyangga dari bambu agar dapat tumbuh tegak.
6.4. Pemeliharaan Tanaman Jambu Mete

1) Penyiraman
Bibit yang baru ditanam memerlukan banyak air. Oleh karena itu tanaman perlu disiram pada pagi dan sore hari. Penyiraman dilakukan secukupnya dan air siraman jangan sampai menggenangi tanaman.

2) Penyulaman
Penyulaman dilakukan setalah tanaman berumur 2-3 tahun. Apabila tanaman berumur =3 tahun maka pertumbuhan tanaman sulaman umumnya kurang baik atau akan terhambat.

3) Penyiangan dan Penggemburan
Bibit jambu mete mulai berdaun dan bertunas setelah 2-3 bulan ditanam. Pembasmian gulma sebaiknya dilakukan sekali dalam 45 hari. Tanah yang disiram setiap hari tentu semakin padat dan udara di dalamnya semakin sedikit. Akibatnya, akar tanaman tidak leluasa menyerap unsur hara. Untuk itu tanah di sekitar tanaman perlu digemburkan.

4) Pemupukan
Tanaman jambu mete dipupuk dengan pupuk kandang, kompos, atau pupuk buatan. Pemberian pupuk kandang/ kompos dilakukan dengan cara menggali parit melingkar, di luar tajuk sebanyak ± 2 blek minyak tanah (.... 20 kg). Pupuk dituangkan ke dalam parit dan ditutup dengan tanah. Pemupukan berikutnya dilakukan dengan pupuk buatan.

5) Pemangkasan Cara pemangkasan tanaman jambu mete dilakukan sebagai berikut:
  • Tunas-tunas samping pada bibit terus-menerus dipangkas sampai tinggi cabang mencapai 1 - 1,5 m dari tanah.
  • Pilih 3 - 5 cabang sehat dan baik posisinya terhadap batang pokok .
  • Pemangkasan ini dilakukan sebelum tanaman berbunga. Pemangkasan untuk pemeliharaan dilakukan setelah tanaman berbuah.
6) Penjarangan
Penjarangan dilakukan bertahap pada saat tajuk tanaman saling menutupi. Apabila jarak tanaman 6 x 6 m dan ditanam secara monokultur maka tajuk tanaman diperkirakan sudah bersentuhan pada tahun 6 - 10 tahun. Pada saat itu penjarangan mulai dilakukan.

7. HAMA DAN PENYAKIT JAMBU METE

7.1. Hama Jambu Mete
Hama yang sering menyerang tanaman jambu mete adalah hama pengisap daun, nyamuk daun, penggerek daun, penggulung daun, ulat kipat, ulat hijau, dan ulat perusak bunga. Insektisida yang dianjurkan antara lain: Tamaron, Folidol, Lamnate, Basudin dan Dimecron dengan dosis 2cc atau 2 gram/liter air.

1. Ulat kipat (Cricula trisfenestrata Helf)
  • Pada tanaman terlihat kepompong bergelantungan. Ulat berwarna hitam bercak-bercak putih, kepala dan ekor warna merah nyala, seluruh tubuhnya ditumbuhi.rambut putih. Telurnya berwarna putih, oval. Fase pupa berlangsung 4 minggu, fase kepompong 3-5 minggu.
  • Gejala: daun-daun tidak utuh dan terdapat bekas gigitan; pada serangan yang hebat, daun dapat habis sama sekali, tetapi tanaman tidak mati; tanaman tidak akan menghasilkan buah, dan baru pulih setelah 18 bulan.
  • Pengendalian: dengan menyemprotkan insektisida Symbush 50 EC atau Pumicidin dengan dosis 1,0 - 1,5 ml/liter air
2. Helopeltis sp.
  • Tubuh imago berwarna hitam, kecuali abdomen bagian belakang sebelah bawah berwarna putih.
  • Gejala: pada tunas-tunas daun muda, tangkai daun terdapat bercak-bercak hitam tidak merata; daun dan ranting segera mengering dan diikuti dengan gugurnya daun.
  • Pengendalian: melalui teknik bercocok tanam, misalnya dengan mengurangi tanaman inang atau tanaman peneduh; dengan insektisida Agroline dengan dosis 0,2 % atau Thiodan dengan dosis 0,02 %.
3. Ulat penggerek batang (Plocaederus feeeugineus L)
  • Gejala: mula-mula daun berubah warna menjadi kuning; lama-kelamaan daun akan gugur/rontok dan tanaman dapat mati.
  • Pengendalian: dengan menangkap ulat penggerek tersebut; dengan mengolesi sekitar permukaan batang/akar dengan larutan BMC 1-2% (20 gram/liter air).
4. Hama penggerek buah dan biji (Nephoteryx sp.)
  • Gejala: buah muda yang diserang hama ini akan berjatuhan dan kering, sedang buah tua isinya belum penuh.
  • Pengendalian: belum didapatkan cara yang tepat, sebab larva instar yang jatuh terakhir dan menjadi pupa di tanah, maka hama dapat diberantas secara mekanis atau kimiawi, yaitu dengan menggunakan Karbaril 0,15%.

7.2. Penyakit Jambu Mete
Penyakit yang sering menyerang adalah penyakit busuk batang dan akar, penyakit bunga dan putik, dan Antracnossis. Penyakit ini dapat dibasmi dengan Fungisida Zinc Carmamate, Captacol dan Theophanatea.
Penyakit layu
  • Penyakit ini muncul bila tempat pembibitan terlalu lembab dan jenuh air.
  • Penyebab: jamur Phytophthora palmivora, Fusarium sp. dan Phytium sp.
  • Gejala: bila tanaman tiba-tiba menjadi layu.
  • Pengendalian: dengan memperbaiki lingkungan pembibitan, seperti memperdalam parit pembuangan air dan mengurangi naungan yang terlalu rapat; dengan penyemprotan Dithane M 45 secara teratur dan terencana.
Daun layu dan kering
  • Penyebab: bakteri Phytophthora solanacearum.
  • Gejala: secara mencolok daun-daun berubah warna dari hijau menjadi kuning lalu gugur; beberapa cabang meranggas dan tanaman akhirnya mati; jaringan kayu pada batang yang terserang di bawah kulit berwarna hitam atau biru tua dan berbau busuk.
  • Pengendalian: tanaman yang terserang penyakit ini harus dibongkar sampai ke akar-akarnya supaya penyakit tidak menular ke tanaman lain; pencegahan harus secara terpadu; bibit dan alat-alat pertanian harus bebas dari kontaminasi bakteri dan karantina tanaman dilakukan secara konsekuen.
Bunga dan buah busuk
  • Penyebab: Colletrichum sp., Botryodiplodia sp., Pestalotiopsis sp. --> Gejala: kulit buah hitam dan busuk.
  • Penyebab: Pestalotiopsis sp, Colletrichum sp, Pestalotiopsis sp., Botryodiplodia sp., Fusarium sp. --> Gejala: permukaan kulit buah & kulit biji, kering kecoklatan & pecah-pecah, bunga & tangkainya busuk.
  • Penyebab : Botryodiplodia sp. , Fusarium sp., Pestalotiopsis sp. -- > Gejala: kulit biji busuk dan hitam.
  • Pengendalian: perlu dilakukan secara terpadu; untuk memberantas jamur parasit ini beberapa fungisida yang efektif adalah Dithane M-45, Delsene MX 200, Difolan 4F, Cobox, dan Cuproxy Chloride.

8. PANEN JAMBU METE

8.1. Ciri dan Umur Panen Jambu Mete
Ciri-ciri buah jambu mete yang sudah tua adalah sebagai berikut:
  • Warna kulit buah semu menjadi kuning, oranye, atau merah tergantung pada jenisnya.
  • Ukuran buah semu lebih besar dari buah sejati.
  • Tekstur daging semu lunak, rasanya asam agak manis, berair, dan aroma buahnya mirip aroma stroberi.
  • Warna kulit bijinya menjadi putih keabu-abuan dan mengilat. Ketepatan masa panen dan penanganan buah mete selama masa pemanenan merupakan faktor penting. Tanaman jambu mete dapat dipanen untuk pertama kali pada umur 3-4 tahun. Buah mete biasanya telah dapat dipetik pada umur 60-70 hari sejak munculnya bunga. Masa panen berlangsung selama 4 bulan, yaitu pada bulan November sampai bulan Februari tahun berikutnya. Agar mutu gelondong/kacang mete baik, buah yang dipetik harus telah tua.
8.2. Cara Panen
Sampai saat ini ada dua cara panen yang lazim dilakukan di berbagai sentra jambu mete di dunia, yaitu cara lelesan dan cara selektif.

a) Cara lelesan
Dilakukan dengan membiarkan buah jambu mete yang telah tua tetap di pohon dan jatuh sendiri atau para petani menggoyang-goyangkan pohon agar buah yang tua berjatuhan.

b) Cara selektif
Dilakukan secara selektif (buah langsung dipilih dan dipetik dari pohon). Apabila buah tidak memungkinkan dipetik secara langsung, pemanenan dapat dibantu dengan galah dan tangga berkaki tiga.

8.3. Prakiraan Produksi

Banyaknya hasil panen tergantung dari umur tanam. Jambu mete yang berumur 3-4 tahun dapat menghasilkan gelondong kering 2-3 kg/pohon. Hasil ini meningkat menjadi 15-20 kg/pohon pada umur 20-30 tahun. Tanaman jambu mete sebenarnya masih dapat berproduksi sampai umur 50 tahun, tetapi masa paling produktifnya adalah pada umur 25-30 tahun.

9. PASCAPANEN JAMBU METE

9.1. Pengumpulan
Mutu kacang mete di pasaran cukup bervariasi. Variasi mutu kacang mete tersebut antara lain dipengaruhi oleh varietas tanaman jambu mete yang berbeda dan perlakuan serta pengawasan selama proses pengolahan berlangsung. Banyaknya varietas tanaman jambu mete yang ditanam oleh para petani indonesia menyebabkan mutu mete yang dihasilkan sangat beragam baik mengenai ukuran gelondong, warna, rasa, maupun rendamen kacang metenya.

9.2. Pengolahan Gelondong Mete
Pengolahan gelondong mete dapat dilakukan melalui tahapan berikut ini:
  • Pemisahan gelondong dengan buah semu
  • Pencucian
  • Sortasi dan pengelasan mutu
  • Pengeringan
  • Penyimpanan
9.3. Pengolahan Kacang Mete
Urutan pengolahan kacang mete adalah: 
  • Pelembaban gelondong mete
  • Penyangraian gelondong mete
  • Pengupasan kulit gelondong mete
  • Pelepasan kulit ari
  • Sortasi dan pengelasan mutu
  • Pengemasan.